Subscribe to RSS Feed

Terperosok

Friday 25 December 2009 by Zulmaidi

Tanggal 24 okotber 2009
Terperosok
Hari di awali dengan munculnya cahaya yang megah di ufuk timur, sang surya menunjukkan keperkasaannya. Yang menjadi indikasi hari ni akan menjadi salah satu hari yang terbaik dari semua hari, langit jogja akan terlihat jernih dan bersih. Dan semua aktivitas kota jogja akan berlangsung seprti biasanya sedamai biasanya, seadem biasanya dan seayem biasanya. Itulah jogja kota yang begitu tenang. Hari yang indah dengan agenda yang konkrit dapat memperlengkap kesempurnaan hari ini dan mempermanis indahnya hari ini. lalu lintas kota mulai padat pagi itu, berbagai jenis transportasi telah tanpak dijalanan kota jogja, motor, mobil, bis, taksi dan transportasi lainnya, mereka telah berlalu lalang sejak pagi sekali.
Tapi itu tak berlangsung lama tiba –tiba semua harapan itu menjadi luntur dan menguap diudara, kondisi kota jogja berubah, cuaca mulai tak bersahabat , kegelapan awan hitam menyelimuti kota jogja itu datang seketika, cahaya sang surya yang begitu perkasa tak kuasa menghadang datangnya gelombang awan hitam pekat menyelimuti kota jojga menghalangi cahaya sang surya untuk bisa memancarkan cayaha dan hidayahnya kebumi jogja. Awan hitam begitu menakutkan diiringi dengan angin kecang yang bertiup. Dengan kengerian cuaca kota jogja dengan seketika bau kehancuran dan kematian mulai tampak dibenak setiap orang berada dipingiran kota jogja. Dedaunan dari pepohonan berterbangan dipinggiran jalan – jalan protocol kota jogja. Hingga menuntupi pandangan penguna jalan raya dan menuntuk untuk ekstra hati – hati karena dedaunan dengan tiba – tiba bisa menerpa pengendara motor atau pun mobil hingga mereka kaget dan panik.

Hari ini aku punya agenda rutin yaitu untuk mempererat tali silaturahim dengan semua kerabat – kerabat, kolega – kolega dan teman – teman. Dengan adanya cuaca buruk ini, niat ku agak terusik sedikit tapi tak sampai menghancurkan bagi ku cuaca buruk ini tak akan mampu menghadang niat kegiatan dan niat baikku dan aku tak akan gentar dan menyerah hanya karena cuaca seperti ini, seingatku aku pernah mengalami kondisi yang lebih buruk lagi dari hari ini. so no problem!!!. Aku akan tetap menjalankan semua agenda – agendaku. Dan pada saat itu dikatan pagi tidak dan dikatakan siang juga tidak, jadi bisa dikatakan pagi menjelang siang, aku pacu kuda besi ku yang selalu menemaniku kemanapun aku pergi, aku terobos keramaian kota jogja, angin bertiup begitu kencang dan acapkali motorku oleng diterpa ‘accros wind’ dalam istilah penerbangan, tapi hal ini tak sedikpun menyusutkan niatku.


Hujan deras mulai menguyur jalanan kota jogja dan aku harus mencari tempat untuk berteduh hingga hujan reda. Aku tatap langit jogja, langit terlihat mulai mengamuk, dan ini hujan pertama yang dahsyat menguyur kota jogja, dan sebelumnya kota jogja diterpa gelombang panas yang berkepanjangan. Hujan tampak mengerikan, kilat menyambar dimana – mana, cahaya dan percikan kilat menembus gang – gang sempit kota jogja hingga ke perosok kota jogja dan dibalik dedaunan dan pepohonan. Aku terpukai dan terlelap dalam lamunan pada saat pandangan ku lepas jauh menerawang di lebatnya hujan dipinggir kota jogja. Aku berteduh di bengkel yang tutup dini karena sepi akan pengunjung yang ingin mengservicekan motor mereka. Aku sempat berbincang dengan karyawan bengkel, aku tanyakan perihal kenapa bengkel cepat tutup, dia menjawab : iya mas! Pengunjung sepi, terus lagi pula karyawannya banyak yang ga datang dari 7 orang yang datang cuman 3 orang (pikirku, ternyata bengkel ini rame juga, montirnya cukup banyak 7 orang)
Sekitar hampir 2 jam aku menunggu redanya hujan di tepian kota jogja. Akhirnya yang ditunggu datang juga, hujan mulai reda dan aku otomatis melanjutkan perjalananku ketempat kerabat dan kolega. Disinilah bagian yang menarik dari cerita ini, dimana aku bersama motor tunggangan ku terperosok ke selokan jalanan. Ceritanya begini pada saat aku menelusuri jalan yang sepi dipinggiran kota jogja, jalan terlihat lenggang setelah hujan reda. Dan pada saat itu aku melewati area perkantoran dan instansi pemerintah yang juga bisa dikatakan sepi karena kantor telah ditinggal karyawannya pulang. Jalan tersebut dipenuhi banyak polisi tidur yang berukuran kecil, tapi jumlah mereka banyak, aku mencoba menghindari polisi tidur satu persatu, dari kejauhan aku melihat space/ruang di pinggiran polisi tidur yang jaraknya tak jauh dari trotoar dan dari kejauhan terlihat ada genangan air, diruang tersebut, dan aku pikir cuman genangan air biasa dijalan setelah diguyur hujan. Tapi apa dikata pada saat memasuki ruang atau celah tersebut, begitu kaget dan terkejutnya aku ban depan motorku terperosok kelubang yan gcukup dalam dan diikuti ban belakang motorku lalu berhenti mendadak motorku bak tertancap dalam kebumi dan di kapit oleh lapisan – lapisan keras bumi hingga tak bisa bergerak sama sekali. Aku langsung sadar motorku masuk selokan, masuk got jalanan. Respon aku langsung melihat kanan kiri apakah ada orang yang melihat kejadian bodoh tersebut dan aku juga sangat tenang menghadapinya, awalnya aku hanya terperangah melihat dan memandangi motor yang malang ini, dan dengan perlahan aku mengangkat ban depan dengan separuh tenaga yang masih tersisa lalu mendorongnya dengan kuat dan berlahan hingga samapi ke bibir aspal dan aku perhatikan motorku, apakah ada kerusakan yang serius dan ternyata tak ada, Alhamdulillah!!! Syukurlah ga ada yang perlu dikwatirkan. Thanks God!!!

0 comments:

Post a Comment

Followers

Pages

Sample Text

apalah
Powered By Blogger