Subscribe to RSS Feed
Saturday 2 May 2009 by Zulmaidi

Coretan Tanggal 28 maret 2009

Kehidupan sepasang merpati

Ada suatu kehidupan baru di kost kami, ada sepasang makhluk tuhan, sepasang pasangan merpati. Mereka tiba – tiba terbang dan hinggap bertenger di kost kami, entah datang dari mana. Sudah hampir sebulan ini mereka menumpang hidup, menumpang makan dan minum dan menghabiskan waktu dikost kami. Dan sesekali mereka terbang keluar hanya untuk sekedar jalan – jalan menikmati hari sore berdua, terbang bersama, melihat kehidupan bumi dari atas udara saling bercanda dan bergurau dengan gurauwan ‘begitu menyedihkannya manusia karena tak mampu terbang bebas keangkasa , tak mampu melihat indahnya bumi ini dari langit, jikalau merekan bisa mreka akan membayar mahal untuk itu, hanya untuk sekedar melihat keindahan yang disediakan gratsi oleh tuhan.. mereka terlihat begitu harmonis, begitu setia saling kasih mengasihi, saling sayang menyayangi saling menjaga. Mereka adalah sepasang merpati yang hidup di kost kami, mereka mungkin telah berhasil melepaskan diri dari majikan atau tuan mereka yang mengikat kebebasan mereka, memenjarakan mereka dengan kerangkeng bambu, memisahkan mereka satu sama lain. Tapi sekarang mereka bebas, mereaka bisa hidup bersama, bisa saling bercumbu bermain, saling bercanda itu yang dapat saya tangkap dari keberadaan dan keberduaan mereka di siang dan sore hari. Saya akui saya agak nakal mengintip aktifitas mereka dan memperhatikan sepasang merpati yang lagi berdua ria. Itulah merekan menumpang hidup di kost kami, dan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan keberlangsungan hidup mereka. Mereka hanya makan makanan sisa yang telah kami buang di baksampah dan makan makanan yang bisa dimakan dihalaman kost kami.dan minum dari sumur kami, terkadang merekan minum dari genangan air hujan yang sesekali turun dan jika tak turun hujan dan tak ada genangan air sumur mungkin mereka tak minum.

Mereka amatlah sederhana bertinggalkan atau berumahkan kardus mie yang sengaja kami buatkan untuk rumah tinggal mereka digudang pojok kost. Mungkin dengan itu bisa menjadi suatu tempat untuk mengusir dinginnya malam walaupun mereka tak merasakan dinginnya malam karena merekan berdua dan mereka saling berbagi satu sama lain hingga penderitaan dalam kesederhanaan yang dialami tak membuat mereka saling bertengkar dan menyakiti, bahkan sebaliknya saling memberi dan saling menyayangi. Pada suatu hari saya menguji kesetian pasangan ini, pada saat itu saya berusaha menangkap pasangan wanita, tak mudah untuk menangkap mereka dengan usaha cukup keras saya berhasil menangkap pasangan wanitanya dan saya menggengamnya dengan erat ditangan dan dia terus berusaha berontak, berusaha melepaskan diri dari gengaman, berusaha mencakar saya dengan kuku –kukunya yang tajam dan melepak – lepakan sayap, pada saat itu juga diketahuai pasangan wanitanya dalam bahaya, pasangan prianya berteriak sejadi – jadinya mengeluarkan bunyi – bunyian yang menyuarakan protes keras pada saya, panik mondari – mandir sana sini, terus bersuara tanap henti, tergambar kegelisahan yang amat dalam pada merpati tersebut melihat pasangan wanitanya dalam bahaya dalam genggaman orang asing. Dengan situasi seperti itu dengan protes keras sang pria, saya langsung merasakan pemberontakan pasangan tersebut dan denga berat hati saya langsung melepasakan pasangan wanitanya dan membiarkan mereka bersatu kembali.

Itu hanya kisah kecil dari kehidupan merpati sebagai binatang. Bagaimana dengan kita manusia ?

0 comments:

Post a Comment

Followers

Pages

Sample Text

apalah
Powered By Blogger