Subscribe to RSS Feed

Dibalik Kilau The City Of Heroes (Surabaya)

Thursday 29 April 2010 by Zulmaidi


Tanggal 21 april 2010
Dibalik Kilau The City Of Heroes (Surabaya)
Tak disangka, tak diduga, semua terjadi tiba – tiba sepertinya sudah diatur oleh sang Ilahi, terjadi musibah kecil dalam keluar kami, inilah salah satu yang mendorong saya untuk pulang kerumah, rumah tempat orang tua dan saudara – saudara saya yang lainnya berkumpul, bukan itu saja tapi kerinduaan juga ikut mengiringi keputusan untuk pulang kerumah. Dengan perjalanan yang saya rancang secara step by step, ini dapat dan sangat ampuh untuk meminimalisir cost yang dikeluarkan dalam perjalanan atau irit gampangnya. Pada malam itu selasa malam, dari jogja saya gunakan dan saya manfaatkan layanan kereta api gama baru malam tujuan akhirnya adalah Surabaya, dari jogja lalu sampai disurabaya saya akan langsung mencari penerbangan pagi tujuan Banjarmasin.

Kereta api gama baru malam berangkat telat 1 jam, yang sebelumnya terjadwal 9 malam tapi berangkat jam 10.30. kereta itu melaju dengan sangat kencang dimalam yang sunyi dan senyap, tapi tak berlaku didalam kereta, maklum saya naik kereta ekonomi, wow….ini lah hidup kawan…kereta ekonomi…..!!!! saya teringat ucap kawan yang sangat sering atau bahkan jadi pelangan tetap kereta ekonomi Jakarta – jogja, dia salah satu penumpang setia yang memanfaatkan jasa transportasi kereta api, mungkin bisa dikata dia asset penting bagi PT. KAI *sepertinya berlebihan :D.heheh!  dia berucap didalam kereta ekonomi “semua penderitaan hidup dan jenis kehidupan ada didalamnya” dari pedagang yang berlalu lalang, bak pasar glodok dijakarta, bak pasar bringharjo di jogja, disini kita dapat menemuakan berbagai macam dagangan atau bahkan sebelumnya kawan belum pernah melihatnya. Bukan itu saja perbincangan khas warung kopi juga ada disini, pebincangan ringan hingga berat seperti memaki – maki pemerintah hingga bicara politikpun ada disini, luar biasa mereka bak nara sumber yang sangat berpengalaman seperti sudah lama merasakan asam manis dunia politik *padahal mereka hanya seorang rakyat biasa, seorang pegawai kantor biasa, seorang tukang bangunan, seorang kuli, seorang pembantu, seorang pengemis tapi mereka bisa berdebate tentang politik walaupun banyak yang luput dan tak berdasar tapi dengan keterbatasan pengetahuan serta kepolosan mereka pembicaran ini menjadi sangat menarik , hingga pembicaraan pribadi yang tidak seharusnya diketahuai oleh public bisa terbongkar disini. Ini sangat mengelitik telinga saya, sangat hebat *bagi saya, melihat rakyat kalangan bawah seperti mereka sangat peduli akan bangsa ini, tapi bagaimana dengan para tokoh dan pejabat di atas???? Huffzz…..tapi perbincangan mereka tertahan  jika kereta ini berhenti atau  hampir disemua station kereta yang dilaluinya untuk menurunkan penumpang ataupun menaikkan penumpang, sepanjang jalan dari jogja – Surabaya. Jika kereta berhenti maka kereta akan terasa panas dan para penumpang akan melakukan kegiatan baru yaitu kipas – kipas…..mari kipas – kipas…hahah…! Oleh sebab itu semua perbincangan tertahan sejenak mereka sibuk mendingin kan tubuh mereka sendri dan aroma tak sedap mulai berterbangan dan menyelusuri dan memenuhi isi gerbong..muakkh….! tapi setelah itu, setelah roda baja mulai bergelinding di rel maka semua kegiatan perbincangan mulai berlanjut, hanya kantuk yang sangat teramat berat yang bisa menghentikan perbincangan mereka, perbicangan ngelor ngidul bak debat kusir..hehe…! kelelahan membawa mereka terlelap.
Kereta api makin mendekati kota Surabaya maka jumlah penumpang makin berkurang, mereka sudah tercecer di station – station sebelumnya. Begitu juga saya , saya akan turun di station pertama di surbaya, yaitu wonokromo. Tepat pukul ½ 4 pagi saya sampai di station wonokromo. Ternyata saya terlalu cepat sampai di Surabaya dan masih terlalu pagi karena penerbangan saya jam 10 pagi. Sebelum sholat subuh saya menghabiskan waktu menelusuri station wonokromo dari dalam hingga luar, dari dalam yang saya dapat adalah hikz…hikz…hikz..”WTS”, mereka berjejer sepanjang rel kereta api. Ini tak sengaja saya temukan, masih didalam station wonokromo setelah turun saya coba mempelajari situasi staitun cukup riuh untuk sesaat karena penumpang pada turun tapi setengah jam kemudian sepi, saya coba lempar pandangan kepojok rel dari ujung hingga ke ujung lainnya. Dan mata  saya terhenti ketika melihat kilauan putih disudut sana diseberang rel, diseberang paling luar rel. untuk memuasakan rasa keingin tahuan saya, maka saya hampiri kilauan putih yang merona tersebut semakin mendekat, apa yang saya lihat ??? seorang perempuan kira – kira berumur 30 tahunan keatas, dengan pakaian serba minim, menjajakan diri, menawarkan layanan, hikz…hikz.....dan ternyata inilah yang membuat itu berkilau putih, paha telihat penuh, baju tentop model kurang bahan. *Hehe….kacao! ternyata bukan dia saya tetap banyak temennya mereka disepajang mata memandang, sepanjang rel didalam station mereka hidup, bertenger dikegelaman malam, mereka hidup berkelompok dan mencari makan berkelompok *alah..haha…! mereka tiba – tbia menghampiri saya, makin dekat, makin dekat,…tiba – tiba jantung saya berdebar sangat kencan saya coba menarik diri dan saya mundur kedalam station mungkin karena jarak saya tak jauh dari mereka dan mereka mungkin berfikir saya adalah salah satu pelanggan mereka, itulah kawan kehidupan Surabaya yang saya dapatkan itu hanya sebagian kecil,. Jika kita melangkah keluar station kita akan menemukan kenakalan baru yaitu music, diskotik kampoeng, karokean kampoeng, kenapa saya katakana begitu karena suaranya sangat keras dan terdengar dari luar gedung. Untuk tempat hiburan yang bagus tak mungkin seperti ini *ni lebih tepatnya ada orkes mantenan, dan saya yakin tak bakal seperti ini, ini terdengar seperti orkes kampong yang outdoor. Pagi itu cacing diperut saya mulai demo, saya makan warung kecil dipinggiran station, saya juga menanyakan perihal suara rebut tersebut! Ibu warung tersebut mengatakan ‘ biasa mas tuk anak – anak nakal’ cuman itu. Dari itu saya tahu, tu bukan sekedar hiburan music semata tapi lebih dari tu mungkin pesta seks atau narkoba *sok tau….hehe…tapi itu yang dapat saya baca…
Itu hanya Noda kecil di kota ini yang pernah menjadi kota paling ditakuti kaum kolonial di zaman dahulu, mereka takut akan semangat muda arek - arek suroboyo yang mengebuh - gebuh, mengelegar, hingga yang bersenjatapun ikut merinding melihat semangat mereka. dan banyak pahlawan yang lahir dari kota ini. Dari gedung tua mereka, monumen dan tempat - tempat bersejarah lainnya, termasuk jembatan merah. merah karena dicat untuk zaman sekarang, dan merah karena darah bercucuran pada saat menghadang para kolonial yang melintas pada zaman duloe.*hanya itu yang saya tau karena saya bukan ahli sejarah.
Entah Kenapa saya sering mendapatkan pengalaman pribadi semacam ini, apa maksud semua ini! Apakah ini godaan jika saya tak sanggup menahannya bisa tercebur kedalamnya? Atau apa???? Tapi saya cuman bisa melihat dibalik dari semua itu, di ujung negeri ini terdapat kehidupan yang sulit karena mereka tak punya banyak pilihan. Mereka termasuk orang – orang kurang beruntung dan mungkin saya termasuk orang – orang yang lebih beruntung karena saya bisa mengabadikan kehidupan mereka. atau pun saya juga bisa dikatakan orang - orang yang kurang beruntung bagi orang - orang yang lebih beruntung dari saya, hal  tersebut bisa juga terjadi.

2 comments:

  1. muhamad.akbar
    30 April 2010 at 00:00

    wahh..
    jadi pingin ke surabaya jul...
    heheh.:D

    ayo berangkatt..:D

  1. Zulmaidi
    30 April 2010 at 06:13

    hahah....Hayooo....

    Brangkat........! angkat Koper...:D
    Tancap Gas...Tarik Kopleng....Putuskan Rem (biar bablas ke Bali)..hehe..*maonya.......

Post a Comment

Followers

Pages

Sample Text

apalah
Powered By Blogger