Subscribe to RSS Feed

Potret wajah Jogja yang terlupakan

Saturday 20 March 2010 by Zulmaidi


Tanggal 16 maret 2010
Potret wajah Jogja yang terlupakan
Sebenarnya sejak dahulu kala, saya sudah gemar meningkmati panorama indah, objek unik, anek,  dan objek yang bertema social lainnya, objek hidup yang menjalankan hidup dari fase yang terendah (Melarat, miskin, kere dan kawan – kwan,itu maksdunya) karena saya merasa dari mereka saya dapat belajar hidup, dan bisa mempelajari filosofi hidup. Itu lho hidup!!!, hidup itu seperti mereka yang berpijak dari suatu fase terendah dalam hidup tapi mereka tertinggi dalam memahami filosofi. *Entah lah…..! telan bulat – bulat aja tuh kata – kata gue sendiri juga ga paham. Tapi semacam itulah! Dengan bermodal Kamera digital Nikon 40D SLR dari hasil pinjam dari temen. Bermulai dari sini lah saya mencoba berburu objek, mencari objek – objek yang menarik ataupun yang tidak menarik (ditangan yang professional Service Pack 2 *alah…tu OS mas. Heheh…..Mksd yang profesional, objek yang biasa, bisa di sulap menjadi objek yang luar biasa dengan pengolahan efek pada kamera dan angle yang tepat). Siip....deh!
Pada hari itu, saya mencoba menjadi seorang profesional padahal Home (amatir), heheh………….! Saya pacu kuda besi tercinta menuju lorong – lorong sempit jogja hingga saya landing di jembatan monjali (sebenarnya namanya bukan jembatan monjali tapi saya tak tau namanya…entah I don’t care) dari situ saya coba celengok – celengak sana sini, sosok paham dan mengerti. Hingga saya potretlah jembatan dari ujung ape akhir, hasilnya cukup bagus menurut saya. Dan celengak – celengok lagi, tiba – tiba padangan saya terhenti pada 2 sosok gadis belia yang saling bercanda gurau, diujung jembatan nang jauh dsana. Timbullah ide gila saya, saya berniat menjadikan mereka objek tunggal saya atau lebih tepatnya tumbal keganasan saya*just kidding. Saya coba menghampiri mereka! Dan mulai bercakap – cakap!
Saya menawarkan pada mereka, dengan berucap mau di potret ga? Mereka saling padang memandang satu sama lain, seraya tertawa kecil,Saya coba repeat kata – kata saya dengan intonasi yang menarik menurut saya! Dan akhirnya mereka berucap boleh! Okey…klau gitu silakan berfose *ucap saya. Mulailah mereka bergaya, saya akui mereka pandai berfose, tapi masalahnya saya binggung mau ngambil angle dari mana. Fose mereka sudah mantap, ambil dari mana pun terlihat bagus, tapi saya ingin mengambil dari sudut yang artistik hingga hasilnya terlihat bermutu, bahwa hasilnya bagus bukan karena objek yang menarik tapi karena angle yang saya ambil. Tapi tu cukup sulit! Ya udah *ucapku. Kelamaan berfikir kasihan mereka udah letih berfose. Cepret..cepret……cepret….! nah…inilah hasilnya.


*maklum masih amatiran..heheh..:D |buat tiqa en vitri lumayan kalian bisa numpang tenar diblog aq, hehe...! Mksh udh mau dpotret. hhahaha...:D| Menggunakan kamera digital Nikon 80D SLR dgn lensa wide angle.
Jangan lupa Klik Baca Selengkapnya.......:D
Malam harinya kami lanjutkan hunting keliling jojga (saya dan miftah) mencoba mencari objek yang menarik! dari gelandangan yang tidur di depan halaman toko yang tutup dimalam hari, hingga kakek – kakek yang berjalan dimalam hari dengan kesendriannya. Udha puas ceprat – cepret dari tema, kehidupan hingga reruntuhan ditengah kota. Tak terasa indicator batrei di kamera sudah macam Ultraman, berkedap – kedip! Masyallah…..battreinya habis!!!! Gmana nih! Chargernya Kita ga punya! Masalahnya. ini jgu kamera pinjman,pemilik aslinya lagi dluar negeri. Ya udh tidak ada cara lain selain memanfaatkan relasi yang kita punya, miftah sms temennya yang punya kamera prof, saya juga sms temen tapi nomernya ga punya, ya udh cari nomer dia dulu, sms sana sono, akhirnya dapat! Tapi kami coba ktemen miftah terlebih dahulu, kita mencoba menuju rumah dia, cukup sulit mencari alamat si dia (aku ga sempat kenalan) en pake acara nyasar – nyasar lg. tp ggp! Sesampainya dsna ternyata chargernya ga cocok. Huffzzzzz….! Ya apa boleh buat aku mencoba menghubungi temenku apung. cukup sulit untuk dapat menghubungi apung, ni karena ga punya nomernya dia! Setelah sms beberapa akhirnya. Kami dapat, apung punya charger yang précis dngan batrei kamera tersebut. Alhamdulillah!!...segeralah kami meluncurk ke TKP. Lebih tepatnya UFO (ukm fotografi ugm), ngecas disna, sambil menunggu dan berbaring – baring, pada saat itu jarum pendek pada jamku menunjukkan pukul 2 dini hari. Penantia tak kunjung berakhir, alhasil... ketiduran deh! Ape pagi jgu, tidur semalam di ukm fotografi.
 *para gelandang yang tertidur pules...melepas penatnya siang hari, dimana mereka berjuang untuk hidup hanya untuk hidup, hanya untuk makan, tidak untuk tempat tinggal. sangat mengiris hati!
*disebelahnya adalah sesok pejuang hidup, yang mengantungkan hidupnya dari hasil penjualan sandal kayu, yang saya rasa belum terjual sepenunhnya karena pada saat itu saya sempat mengamati dan memperhatikan masih banyak sandal yang belum terjual, dan  saya yakin mereka adalah penjual keliling yang berasal dari suatu desa yang jauh dari kota. mereka tak punya sanak saudara di kota, tapi saya sangat salut pada mereka. saya ga bsa bayangkan jika posisi mereka digantikan dengan saya. entah apa yang terjadi!

0 comments:

Post a Comment

Followers

Pages

Sample Text

apalah
Powered By Blogger