Iseng ngamati kecoa, yang berlari ria bersama pasangannya.  Sore menjelang malam! Ba’da magrib. Tino! Beranjak dari kamarnya menuju kamar mandi. Dengan santai tino berjalan dengan ikhlas dan damai kekamar mandi. Entah...setiap kekamar mandi, sekedar menuntaskan hajat, tiba – tiba keikhlasan tingkat tinggi merasuki tino. *ada ga ya,,,,orang kekamar mandi ga ikhlas gitu,,,hahaha,,:D (klo ada parah tu orang,,,,masa mau buang hajat ga ikhlas....wkwkw...:D).  Gerakna tubuh tino ringan dan berirama seiring ayunan kaki tino. Tiba – tiba .......tino berpapasan dengan sepasang kecoa, yang berlarian, sepontan tino tersendak dan melompat hingga terlempar dari posisi awalnya, dan sempat jidat dan tubuh kecil tino terhempas menghantam dinding tembok kost – kosan. Tino merasa kenyamaannya tertanggu dan terusik.
Pada saat itu kecoa tersebut berlarian mengarah ke kamar tino yang terbuka lebar. Dengan sikap singap dan tangkas tino! Ala atlit sprinter tino ikut serta dalam balapan lari tersebut. Tino tak kuasa mengikuti kecepatan super yang dimiliki kecoa ini. Karena kecoa ini mampu berlari sangat stabil walaupun permukaan jalur yang dilaluinya tak rata, bahkan dia bisa manjat serambi berlari sprinter dengan kecepatan tinggi *tak terlalu cepat sih, penelitian berpendapat kecepatan lari kecoa hanya lima kilometer per jam, tapi yang membuat kecoa adalah sensor motoriknya yang memiliki kecepatan reaksi yang mengagumkan dalam meloloskan diri dari marabahaya yaitu dengan kecepatan reaksi dari 15 sampai 20 milidetik, luar biasaka….:) *, menyusup dibawa tumpukan buku – buku, memanjat rak sepatu dengan berlari pula. Seakan – akan tubuh kecoa fleksibel lentur, mengikuti permukaan yang dilaluinya.

Dia semakin mendekati kamar tino, merasa sangat terganggu! tino menambah kecepatan larinya. Dan langkah kaki pun diperbesar, lantai licin pun ikut mempersulit tino berlari. Tapi dengan kestabilan tinggi dengan skill tingkat tinggi dengan licinnya lantai ini, tino mamapu memanfaatkan licinnya lantai dengan berseloncur bak pemain ice sketing profesional yang telah lama malang melintang didunia persilatan*alah,,,,:D. Kecepatan bertambah dan hampir sejajar dengan kecoa, telapak kaki tino, nyaris saja mendarat dipunggung kecoa tersebut. Tapi kecoa tersebut menambah kecepatan gerakan perpindahan dari gerakan kakinya. Tepat didepan pintu kamar tino, kecoa tersebut langsung melakukan manuver ekstrim yang sebelumnya berlari membentuk garis lurus mengitu jalur pingiran dinding. Lansung tiba berbelok tajam menuju dan menyusup kekamar tino, tiba – tiba kosa kata kebun binatang terlontar dari mulut tino, sumpah serapah meluncur deras dari mulut tino! Sembari berlari kencang! Dan berusaha menjadi malaikat maut bagi sepasang kecoa tersebut, dengan sapu ditangan yang diraih diluar pada saat berpacu lari tadi. Sekarang kegiatan pembantai mulai dilakuakan, kecoa ini terkurung dikamar tino yang sempit. Pasti dengan leluasa tino menemukannya. Tapi kecoa ini cerdas, di pandai bersembunyi disela – sela lemari, disela – sela buku, disela – sela tumpukan pakaian. Sangat cerdas dan gerak geriknya nyaris tak terlihat. Tiba – tiba menyusup di bawah meja, tiba – tiba lenyap, seakan – akan kecoa ini mampu berkamuflase, menyamar menyatu dengan alam. :D! Dengan sabar tino menunggu kecoa ketersebut keluar dari persembunyiannya. Cukup lama tino menunggu kira2 5 menit. Tiba – tiba kecoa tersebut keluar dari persembunyiannya, dibawah tumpukan buku – buku. Tino siap menjadi penjagal sejati, sapu ditangan siap diayunkan, dan seketika mendarat dipunggung kedua kecoa tersebut.